:: Ayat 2 ::
"Itulah
Kitab yang tak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa".
Al-Quran adalah
sebuah Kitab yang amat mulia, warisan kaum-kaum terdahulu untuk
manusia zaman ini, yang mampu menyampaikan ajaran-ajaran yang paling
tinggi ke telinga seluruh penduduk dunia.
Meskipun Al-Quran
tidak turun dari langit dalam bentuk kitab, namun oleh karena untuk
menjaga ayat-ayat Ilahi dari segala bentuk perubahan dan penyimpangan
, maka Rasulullah SAWW memerintahkan kepada umatnya yang mengerti baca
tulis agar mencatat apa-apa yang telah beliau terima sebagai wahyu dan
beliau sampaikan kepada umatnya. Walaupun banyak juga masyarakat yang
menghafal dan menyimpannya di dada mereka.
Jika manusia
mempelajari Kitab Ilahi ini dengan teliti dan memahami topik-topik
yang terkandung di dalamnya, maka ia pasti akan yakin bahwa Kitab ini
datang dari sisi Allah, dan bahwa penjelasan-penjelasan ajaran yang
sedemikian hebat, oleh seorang manusia, itu pun pada 14 abad yang lalu,
dan hidup di antara kaum yang sama sekali jahil dan bodoh, adalah
suatu perkara mustahil.
Sebagaimana di awal
acara, telah kami katakan sebagai pendahuluan, bahwa Al-Quran adalah
Kitab pemberi petunjuk dan pembimbing manusia menuju ke kebahagiaan
dan kesenangan. Siapa pun yang menginginkan kebahagiaan, maka ia tak
memiliki jalan lain kecuali kembali kepada Kitab petunjuk yang datang
dari Sang Pencipta in. Dan dengan pemanfaatan yang benar dari
keberadaannya, maka ia dapat menjauhkan diri dari bahaya-bahaya yang
mengancam jiwa raganya.
Di dalam ayat 185
Surat Al-Baqarah Allah SWT berfirman:
Artinya: "Bulan
Ramadlan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran sebagai petunjuk bagi
seluruh manusia".
Tentunya jelas sekali
bahwa orang-orang yang benar-benar ingin mengetahui kebenaran dan
menerimanya, merupakan orang-orang yang akan dapat mengambil manfaat
dari Kitab Samawi inil. Sedangkan ornag-orang yang keras kepala,
fanatik dan hanya memperturutkan hawa nafsunya, yang bukan hanya tidak
mencari kebenaran, bahkan keitka mereka menemukannya, mereka berusaha
memadamkan cahaya kebenaran tersebut, maka orang-orang seperti ini tak
akan pernah memperoleh manfaat dari Al-Quran.
Dengan demikian,
sejak langkah pertama, diperlukan adanya ketakwaan fitri yang
merupakan syarat untuk seseorang dapat menerima hidayah Al-Quran. Oleh
karena itu Al-Quran mengatakan di dalam ayat ini: "Hudal lil
muttaqin." Al-Quran adalah petunjuk untuk orang-orang yang
bertakwa.
Berikut adalah
pelajaran yang dapat kita ambil dari ayat-ayat di atas:
1. Para pengikut Rasulullah SAWW sangat
mementingkan masalah penghafalan dan penulisan Al-Quran. Oleh karena
itu ayat-ayat yang turun mereka tulis sehingga terbentuk sebuah kitab
yang kemudian sampai ke tangan kita. Kita pun harus menjaga kesucian
dan kehormatan Kitab Ilahi ini.
2. Kandungan Kitab Suci ini sangat kuat
dan kokoh, karena ia datang dari Allah yang Maha Bijaksana.
3. Al-Quran adalah Kitab pemberi petunjuk
kepada seluruh umat manusia. Ia bukan kiab yang berbicara mengenai
bidang tertentu. Oleh karena itu kita tidak akan mencari petunjuk dari
Kitab Suci ini yang berkenaan dengan masalah-masalah fisika atau kimi,
atau matematika.
4. Agar sinar Al-Quran dapat menembus
hingga ke lubuk hati dan jiwa kita, maka kita harus mempersiapkan hati
dan jiwa kita dengan sebaik-baiknya untuk itu. Sebagaimana kita lihat
bahwa cahaya akan dapat menembus kaca yang bersih, bukan kaca yang
berlumuran dengan lumpur atau kotoran-kotoran lain.
|
0 komentar:
Posting Komentar