Sungguh
maaf aku sampai hati menulis surat ini. Namun jika tidak maka aku akan
semakin menyesal dan menyesal. Bagi seorang perempuan jika ia telah
mencintai seorang pria. Maka pria itu adalah segalanya. Susah melupakan
cinta pertama apalagi yang telah menyumsum dalam tulangnya. Dan cintaku
padamu seperti itu adanya telah mendarah daging dan menyumsum dalam
diriku. Jika masih ada kesempatan mohon bukakanlah untukku untuk sedikit
menghirup manisnya hidup bersamamu.
Aku
tidak ingin yang melanggar syariat aku ingin yang seiring dengan
syariat. Kalian berdua orang shalih dan paham agama tentu memahami
masalah poligami. Apakah keadaan yang menimpaku tidak bisa dimasukkan
dalam keadaan darurat yang membolehkan poligami? Memang tidak semua
wanita bisa menerima poligami. Dan tenyata jika Aisha termasuk yang
tidak menerima poligami maka aku tidak akan menyalahkannya. Dan biarlah
aku mengikuti jejak puteri Zein dalam novel yang ditulis Syaikh Muhammad
Ramadhan Al Buthi yang membawa cintanya ke jalan sunyi, jalan
orang-orang sufi, setia pada yang dicintai sampai mati.Bagi yang ingin membaca dapat link download
disini
0 komentar:
Posting Komentar