16.02
kisah 8 dirham
Pagi itu Rasulullah SAW nampak sekali sibuk memperhatikan bajunya
dengan cermat, baju yang tinggal satu-satunya itu ternyata sudah usang.
Dengan rizki uang delapan dirham, beliau segera menuju pasar untuk
membeli baju.
Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan
seorang wanita yang sedang menangis. Ternyata ia kehilangan uangnya.
Dengan kemurahan hati beliau memberikan 2 dirham untuknya. Tidak hanya
itu, beliau juga berhenti sejenak untuk menenangkan wanita itu.
Setelah itu, Rasulullah lalu melangkah ke pasar, beliau langsung
mencari barang yang diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dnegan harga 4
dirham lalu bergegas pulang. Di tengah perjalanan, beliau bertemu
dengan seorang tua yang telanjang. Dengan iba, orang itu memohon
sepotong baju yang baru dibelinya. Karena tidak tahan melihatnya, beliau
langsung membeikan baju itu. Maka kembalilah beliau ke pasar untuk
membeli baju lagi dengan uang tersisa 2 dirham, tentu saja kualitasnya
lebih kasar dan jelek dari sebelumnya.
Ketika hendak pulang
lagi, Rasulullah kembali bertemu dengan wanita yang menangis tadi.
Wanita itu nampak bingung dan gelisah, takut pulang karena khawatir
dimarahi majikannya akibat sudah terlambat. Dengan kemuliaan hati beliau
, Rasul langsung menyatakan kesanggupan untuk mengantarkannya.
”Assalamu’alaikum warahmatullah”, sapa Rasulullah saw ketika sampai
rumah. Mereka yang di dalam semuanya terdiam, padahal mendengarnya.
Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah saw memberi salam lagi dengan
keras. Tetap tak terdengar jawaban. Rasul pin mengulang untuk yang
ketiga kali dengan suara lantang, baru mereka menjawab dengan serentak.
Rupanya hati mereka diliputi kebahagiaan dengan kedatangan Nabi. Mereka
menganggap salam Rasulullah saw sebagai berkah dan ingin terus
mendengarnya. Rasulullah lalu mengutarakan ,”Pembantumu ini terlambat
dan tidak berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman,
akulah yang akan menerimanya”. Mendengar ucapan itu, mereka kaguma akan
akan budi perkerti beliau. Mereka akhirnya menjawab, ” Kami telah
memaafkannya, dan bahkan membebaskannya.
Budak itu bahagia tak
terkira, tak terhingga rasa terima kasihnya kepada baginda Rasul. Lalu
ia bersyukur atas karunia Allah swt atas kebebasannya. Rasulullah saw
pulang dengan hati gembira karena telah terbebas satu perbudakan dengan
mengharap ridha Allah swt. Beliau pun berujar,”Belum pernah kutemui
berkah 8 dirham sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu
mengamankan seseorang dari ketakutan, 2 orang yang membutuhkan serta
memerdekakan seorang budak”.
0 komentar:
Posting Komentar