KEDUBES SOSIC ANGKATAN XXIII

Kami akan kembali ke tempat dimana kami menimba ilmu karena kami mempunyai janji yang setiap senin pagi kami Ucapkan.

Polisi

Densus 88.

Free Palestine

Isyhkariman Au Muthsyahidan,Hayya Takabir.

Muslim Not Terrorist

Tiada Tuhan Selain ALLAH.

Rabu, 26 September 2012

Tata Cara Registrasi penerimaan polri

Tata Cara Registrasi


1. Membuka website www.penerimaan.polri.go.id setelah website terbuka peserta memilih menu registrasi.

2. Selanjutnya klik pilihan untuk "Penerimaan Taruna/i Akademi Kepolisian" atau "Penerimaan Inspektur Polisi Sumber Sarjana" atau "Penerimaan Brigadir Polisi" setelah terbuka isikan form registrasi secara lengkap dan benar (tidak dipalsu/sesuai dengan dokumen yang dimiliki peserta.

3. Setelah mengisi data, peserta agar memasukkan kode verifikasi sesuai gambar yang muncul pada kolom registrasi

4. Selanjutnya memasukkan password sesuai pilihan peserta (minimal 4 huruf/karakter) selanjutnya klik tombol DAFTAR

5. Maka akan muncul pesan informasi, selamat anda sudah mengisi form registrasi dengan benar, nomor registrasi ini harap disimpan dengan baik dan selanjutnya untuk penukaran nomor registrasi menjadi nomor ujian paling lambat ... (sesuai dengan yang tercantum pada form registrasi) Untuk informasi lebih lanjut harap melihat pengumuman di masing-masing Polda/Polres. Jika hilang dapat menghubungi Polda masing-masing.

6. Berdasarkan hasil registasi diatas peserta datang ke Polda atau Polres/Pabanrim sesuai form registrasi dengan membawa persyaratan lengkap dan menunjukkan nomor registrasi kepada panitia daerah.

7. Anda dapat mendownload tata cara registrasi. Klik link ini



*) Apabila jaringan internet dan website mengalami gangguan pada saat proses registrasi online, peserta dapat langsung melakukan pendaftaran ke Polda/Polres tanpa melalui proses registrasi online melalui website.

sumber : http://www.penerimaan.polri.go.id/index.php

Sabtu, 15 September 2012

Kalimat Hikmah Sayyidina Umar Bin Khottob

Sa’id bin Musayyib berkata:
“Umar bin Al Khathab radilayahu ‘anhu mengucapkan delapan belas kalimat, semuanya adalah kata-kata hikmah, beliau berkata:

Tidaklah engkau memberikan balasan kepada orang yang memaksiati Allah kepadamu, (yang lebih bagus) dengan seperti engkau mentaati Allah kepadanya.
Letakkanlah urusan saudaramu pada tempatnya yang paling baik, sampai datang kepadamu dari dia sesuatu yang membuatmu kalah.
Janganlah berprasangka buruk kepada kata-kata yang tidak baik yang keluar dari mulut seorang muslim, sementara engkau masih mendapatkan kemungkinan baik padanya.
Siapa yang mencampakkan dirinya kepada tuduhan, janganlah ia mencaci orang yang berburuk sangka kepadanya.
Siapa yang menyembunyikan rahasianya, maka kebaikan akan selalu berada di tangannya.
Hendaklah berteman dengan orang yang jujur, niscaya engkau akan hidup bahagia ditengah-tengah mereka, karena mereka adalah hiasan di kala senang dan bantuan dikala susah.
Hendaklah engkau berbuat jujur walaupun engkau dibunuh.
Jangan menyindir dalam perkara yang tidak bermanfaat.
Jangan bertanya tentang sesuatu yang belum terjadi, karena yang telah terjadi saja menyibukkan kita dari sesuatu yang belum terjadi.

Janganlah engkau meminta keperluan kepada orang yang tidak suka jika engkau mendapatkannya.

Jangan meremehkan bersumpah dusta, karena Allah akan membinasakanmu.

Jangan berteman dengan orang-orang yang jahat untuk mempelajari kejahatan mereka.
Jauhilah musuhmu.
Waspadalah terhadap temanmu, kecuali teman yang amanah, dan teman yang amanah adalah yang takut kepada Allah.
Bersikap khusyu’lah di sisi kuburan.
Bersikap hinalah ketika berbuat taat.
Tahan dirimu ketika dihadapkan kepada maksiat.
Bermusyawarahlah dengan orang-orang yang selalu takut kepada Allah, karena Allah berfirman:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”.
(Fathir: 28).
(Kanzul ‘Ummaal 16/262 no 44372).
(Kesimpulan):
Maksud perkataan beliau: Tidaklah engkau memberikan balasan kepada orang yang memaksiati Allah kepadamu, (yang lebih bagus) dengan seperti engkau mentaati Allah kepadanya. Maksudnya adalah apabila ada orang yang memaksiati Allah kepada kita seperti menggibah atau menuduh, maka balasan yang paling baik untuknya adalah dengan mentaati Allah kepadanya yaitu dengan membalas air tuba dengan air susu, kemaksiatan dibalas dengan ketaatan.)

Rabu, 12 September 2012

Menjawab Keberadaan ALLAH SWT.

Seseorang  bertanya tentang keberadaan ALLAH, dan inilah 3 pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh "Pencari Tuhan" itu.


1. Kalau memang Allah itu ada, tunjukkan wujud Allah kepada saya.
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Dan Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang terbuat dari api, apakah menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Allahmu tidak pernah berfikir sejauh itu?

Jika para pembaca Blog C'kohar  juga mendengar ada seseorang yang menanyakan Dimana Allah, TAMPARLAH pipinya saja

Tamparan itulah jawaban atas tiga buah pertanyaannya tersebut. Jika mereka terkejut dan tidak mengerti, jelaskan seperti dialog berikut.

Penanya : Kok Anda marah.

Anda : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Tentu saja saya merasa sakit.
Anda : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
P : Ya.

Anda : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
P : Saya tidak bisa.
Anda : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Allah tanpa mampu melihat wujudNya

Anda : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
P : Tidak.
Anda : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
P : Tidak.
Anda : Itulah yang dinamakan Takdir.

Anda : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
P : Kulit.
Anda : Terbuat dari apa pipi anda?
P : Kulit.

Anda : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Sakit
Anda : Walaupun setan dan neraka sama terbuat dari api, neraka tetap menjadi tempat menyakitkan untuk setan.